ABC NEWS – PT PGN (Persero) Tbk hingga posisi per 31 Desember 2024 memiliki total utang yang mesti dibayar alias liabilitas mencapai USD 2,744 miliar atau setara Rp 44,34 triliun (kurs Rp 16.157).
Utang tersebut terdiri atas utang jangka panjang USD 1,61 miliar atau Rp 26 triliun dan utang jangka pendek USD 1,13 miliar atau Rp 18,33 triliun.
Total utang tersebut turun dibandingkan posisi per 31 Desember 2023 yang tercatat mencapai USD 3,06 miliar atau Rp 49,42 triliun.
Di satu sisi, penurunan utang tersebut juga diikuti dengan turunnya jumlah total aset perseroan.
Pada akhir 2023, total aset PGN sebesar USD 6,6 miliar atau Rp 106,62 triliun, dan turun tipis pada akhir tahun lalu menjadi USD 6,42 miliar atau Rp 103,66 triliiun.
Sementara itu, tahun lalu PGN menorehkan laba bersih sebesar USD 339,42 juta atau Rp 5,48 triliun.
Raihan laba bersih itu naik 22,06 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya di level USD 278,09 juta.
PGN juga membukukan pendapatan sebesar USD 3,78 miliar atau naik 3,9 persen year-on-year (YoY) dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya di posisi USD 3,64 miliar.
Pendapatan itu berasal dari transaksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga dengan kontribusi masing-masing sebesar USD 1,37 miliar dan USD 2,41 miliar.
Sebagian besar pendapatan berasal dari niaga gas bumi dan penjualan minyak dan gas bumi kepada pihak ketiga dengan nilai masing-masing USD 1,78 miliar dan USD 284,37 juta.
Perlu diketahui, pendapatan niaga gas bumi ini mayoritas berasal dari pelanggan industri dan komersial dengan nilai mencapai USD 2,47 miliar.
Lalu untuk segmen pelanggan rumah tangga dan SPBG masing-masing mencatatkan nilai USD 38,74 juta dan USD 4,17 juta.
Beban pokok perseroan pun tercatat naik 4,07 persen yoy menjadi USD 3,03 miliar dibandingkan akhir 2023 yang sebesar USD 2,92 miliar.
Perseroan juga mencatatkan peningkatan dari sisi pembelian gas bumi pihak berelasi menjadi USD 814,86 juta dari sebelumnya pada akhir 2023 senilai USD 631,36 juta.
PGN diketahui juga meraih laba bruto sebesar USD 757,38 juta, naik 3,24 persen yoy dari posisi Desember 2023 di angka USD 733,57 juta.
Kemudian, laba tahun berjalan PGN yang dapat didistribusikan kepada entitas induk sebesar USD 339,42 juta.
Kenaikan secara yoy juga terjadi untuk laba bersih perseroan yang naik 22,06 persen menjadi USD 278,09 juta.
(Red)