Kamis, 19 Juni 2025
ABC News
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    Mantan Dirut Indofarma Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

    Mantan Dirut Indofarma Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

    Kerja Sama KAI Logistik dengan SLS Milik Tan Paulin Diduga Berbau ‘Hengki Pengki’

    Kejagung Diminta Segera Lakukan Penyidikan Dugaan Penyimpangan Kerja Sama KAI Logistik dan SLS

    Gerakan Mahasiswa, Martir Sejarah Peradaban Bangsa

    Gerakan Mahasiswa, Martir Sejarah Peradaban Bangsa

    Ahmad Dofiri Akan Pensiun dari Jabatan Wakil Kapolri, Siapa Komjen Paling Berpeluang sebagai Pengganti?

    Ahmad Dofiri Akan Pensiun dari Jabatan Wakil Kapolri, Siapa Komjen Paling Berpeluang sebagai Pengganti?

    Apakah Benar Ada ‘Operasi Pembersihan’ Orang Dekat Erick Thohir?

    Apakah Benar Ada ‘Operasi Pembersihan’ Orang Dekat Erick Thohir?

    Senja Kala Erick Thohir, Dulu Kuasa Kini Dilema

    Senja Kala Erick Thohir, Dulu Kuasa Kini Dilema

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • ECONOMY
  • ENERGY
  • HOME
  • NEWS
    Mantan Dirut Indofarma Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

    Mantan Dirut Indofarma Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

    Kerja Sama KAI Logistik dengan SLS Milik Tan Paulin Diduga Berbau ‘Hengki Pengki’

    Kejagung Diminta Segera Lakukan Penyidikan Dugaan Penyimpangan Kerja Sama KAI Logistik dan SLS

    Gerakan Mahasiswa, Martir Sejarah Peradaban Bangsa

    Gerakan Mahasiswa, Martir Sejarah Peradaban Bangsa

    Ahmad Dofiri Akan Pensiun dari Jabatan Wakil Kapolri, Siapa Komjen Paling Berpeluang sebagai Pengganti?

    Ahmad Dofiri Akan Pensiun dari Jabatan Wakil Kapolri, Siapa Komjen Paling Berpeluang sebagai Pengganti?

    Apakah Benar Ada ‘Operasi Pembersihan’ Orang Dekat Erick Thohir?

    Apakah Benar Ada ‘Operasi Pembersihan’ Orang Dekat Erick Thohir?

    Senja Kala Erick Thohir, Dulu Kuasa Kini Dilema

    Senja Kala Erick Thohir, Dulu Kuasa Kini Dilema

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • ECONOMY
  • ENERGY
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home ECONOMY

Hingga Maret Tahun Ini BCA Raih Total Kredit Rp 941 Triliun, Utang Tembus Rp 1.186,66 Triliun dan Punya Aset Rp 1.449,3 Triliun

Abcnews by Abcnews
24 April 2025
in ECONOMY
0
Januari 2025, BCA Raih Laba Bersih (Bank Only) Rp 4,7 Triliun

Ilustrasi Gedung BCA. | Foto: Istimewa.

Share on WhatsappShare on FacebookShare on X

ABC NEWS – PT Bank Central Asia Tbk alias BCA hingga per 31 Desember 2024 secara konsolidasi memiliki total utang atau liabilitas hingga mencapai Rp 1.186,66 triliun.

Rinciannya, liabilitas giro Rp 361,88 triliun, tabungan Rp 562,09 triliun, deposito Rp 209,63 triliun, uang elektronik Rp 1,3 triliun, dan liabilitas kepada Bank Indonesia Rp 577 juta.

READ ALSO

Gelar RUPS, Pupuk Indonesia Tunjuk Wamentan dan Wamenaker Jadi Komisaris

Proses Pemisahan Bisnis BTN Syariah Sesuai Jadwal yang Ditetapkan OJK

Kemudian, liabilitas kepada bank lain Rp 3,66 triliun, liabilitas spot dan derivatif/forward Rp 257,61 miliar, dan Liabilitas atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) Rp 1,33 triliun.

Lalu, liabilitas akseptasi Rp 4,65 triliun, surat berharga yang diterbitkan Rp 500 miliar, pinjaman/pembiayaan yang diterima Rp 2,24 triliun, setoran jaminan Rp 275,89 miliar, liabilitas lainnya Rp 38,57 triliun, serta Kepentingan non-pengendali (non-controlling interest) Rp 194,467 miliar.

Liabilitas bank adalah kewajiban keuangan bank kepada pihak lain, terutama simpanan nasabah. Liabilitas bank mencakup berbagai bentuk kewajiban, seperti simpanan jangka pendek dan jangka panjang, obligasi, dan kewajiban lainnya.

Secara sederhana, liabilitas bank adalah segala bentuk utang atau kewajiban yang harus diselesaikan oleh bank kepada pihak lain.

Di satu sisi, pada periode dan tahun yang sama, BCA memiliki total aset hingga Rp 1.449,3 triliun.

Sementara itu, BCA dan entitas anak membukukan total kredit Rp 941 triliun per Maret 2025, naik 12,6 persen secara tahunan (yoy).

Pertumbuhan kredit ini ditopang ekspansi pembiayaan di berbagai sektor, disertai pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.

Pendanaan inti giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,3 persen yoy mencapai Rp 979 triliun, atau sekitar 82 persen total dana pihak ketiga (DPK).

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan tertulis Kamis (24/4), bilang, “Momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025.”

Perlu diketahui, pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen yoy menjadi Rp 443,4 triliun.

Kredit komersial tumbuh 9,9 persen yoy mencapai Rp 137,4 triliun. Penyaluran kredit UKM tumbuh 12,9 persen hingga Rp 124,5 triliun.

Berikutnya, kredit konsumer naik 11,3 persen yoy menjadi Rp 225,7 triliun, ditopang KPR BCA yang tumbuh 10,5 persen yoy hingga Rp 135,3 triliun.

Selanjutnya, kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3 persen yoy menjadi Rp 67,1 triliun, serta outstanding pinjaman konsumer lainnya (sebagian besar kartu kredit) naik 13,9 persen yoy hingga Rp 23,3 triliun.

Manajemen BCA juga mengklaim penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19 persen yoy menyentuh Rp 235 triliun. Nilai ini sekitar 25 persen dari total portofolio pembiayaan.

Total DPK BCA naik 6,5 persen yoy mencapai Rp 1.193 triliun. Dana CASA menjadi kontributor utama pendanaan BCA seiring dengan meningkatnya volume transaksi.

Frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19 persen yoy mencapai 9,9 miliar. Frekuensi transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 8,8 miliar, naik 22,2 persen yoy.

Terkait segi penerimaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1 persen yoy menjadi Rp 21,1 triliun.

Pendapatan selain bunga naik 8,1 persen yoy mencapai Rp 6,8 triliun, sehingga total pendapatan operasional Rp 27,9 triliun tumbuh 7,4 persen persen.

BCA juga menjelaskan bahwa rasio cost to income terkelola baik di level 28,5 persen. Kondisi yang sama juga terlihat di rasio loan at risk (LAR) dan NPL yang berada pada tingkat terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen.

Terakhir, rasio pencadangan NPL dan LAR ada pada level solid, masing-masing 180,5 persen dan 66,5 persen.

(Red)

Related Posts

Gelar RUPS, Pupuk Indonesia Tunjuk Wamentan dan Wamenaker Jadi Komisaris
ECONOMY

Gelar RUPS, Pupuk Indonesia Tunjuk Wamentan dan Wamenaker Jadi Komisaris

17 Juni 2025
Proses Pemisahan Bisnis BTN Syariah Sesuai Jadwal yang Ditetapkan OJK
ECONOMY

Proses Pemisahan Bisnis BTN Syariah Sesuai Jadwal yang Ditetapkan OJK

16 Juni 2025
Besok Gelar RUPS Tahunan, Pemerintah Didesak Ganti Dirut Telkom
ECONOMY

Pendapatan Cuma Naik 0,5 Persen, Gaji Direksi dan Komisaris Telkom Naik Hingga 13 Persen

13 Juni 2025
Drama Rumah Rakyat, Masalah Tak Kunjung Usai
ECONOMY

Drama Rumah Rakyat, Masalah Tak Kunjung Usai

13 Juni 2025
Soal Investasi Apple di Indonesia, Menteri Rosan Incar Tambah 3 Vendor Baru
ECONOMY

Danantara Kelola Dividen BUMN, Rosan Roeslani: “Terima Kasih Ibu Sri Mulyani”

13 Juni 2025
Sejumlah Investor Siap Berinvestasi di Kawasan Industri Garam NTT
ECONOMY

Sejumlah Investor Siap Berinvestasi di Kawasan Industri Garam NTT

11 Juni 2025
Next Post
Transjabodetabek Rute Alam Sutera-Blok M Resmi Diluncurkan

Transjabodetabek Rute Alam Sutera-Blok M Resmi Diluncurkan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ABC News

© 2025 abcnews.co.id

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kerja Sama & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • ECONOMY
  • ENERGY

© 2025 abcnews.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In