ABC NEWS – Akademisi dan praktisi bisnis ternama, Rhenald Kasali, menyatakan mundur dari jabatannya sebagai komisaris utama PT Pos Indonesia (Persero).
Rhenald Kasali dalam keterangan tertulis, dikutip kembali Rabu (30/4) menjelaskan bahwa iamundur dari jabatannya tersebut per 20 April 2025.
Penjelasan dia, dirinya sudah meminta untuk mundur sejak awal tahun ini karena sejumlah alasan.
Misalnya, menerima penugasan baru dalam bisnis internasional di Inggris, serta mengembangkan Rumah Perubahan yang ia dirikan.
Kata dia, “Saya sudah sejak awal tahun minta berhenti, karena Rumah Perubahan membutuhkan saya.”
Rhenald Kasali melanjutkan, “Selain itu saya dapat penugasan baru di luar negeri. Jadi Maret lalu saya menulis surat dan awal April saya harus ke UK.”
Sekedar informasi, Rhenald Kasali menjabat sebagai komisaris utama PT Pos Indonesia selama empat tahun terakhir.
Sebelumnya, guru besar Universitas Indonesia itu juga pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Telkom Indonesia Tbk dan PT Angkasa Pura 2.
Usai mundur dari jabatannya sebagai komisaris utama Pos Indonesia, Rhenald Kasali menyoroti sejumlah tantangan di perseroan tersebut.
Misalnya, arus kas (cashflow), pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan kompetisi bisnis.
Penilaian Rhenald Kasali dari sisi arus kas, ia menilai Pos Indonesia yang memiliki cukup banyak pegawai berpotensi untuk mengalami tekanan.
Dia bilanh, “PT Pos ini pegawainya banyak. Tekanan cashflow akan sangat merepotkan karena berbagai hal.”
Ia pun mencermati persoalan jasa pos sudah hampir habis, sehingga membuat pasar atau market-nya nyaris hilang.
“Lalu, efisiensi anggaran ini berakibat pendapatan dari negara terancam, dan keempat beban biaya yang meningkat,” ujar dia.
(Red)