ABC NEWS – Hingga akhir Maret tahun ini pemerintah telah mencatatkan realisasi pembiayaan untuk APBN senilai Rp 250 triliun.
Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (30/4).
Realisasi itu naik Rp 30 triliun dibandingkan periode sebelumnya dan mencakup 40,6 persen dari target pembiayaan anggaran berupa utang tahun ini senilai Rp 616,2 triliun.
Sri Mulyani bilang, “Ada kenaikan Rp 30 triliun. Pembiayaan anggaran sebesar Rp 616,2 triliun itu sudah terealisasi 40,6 persen.”
Dia menjelaskan, angka realisasi yang sudah mendekati setengah target keseluruhan tahun tersebut, karena pemerintah menerapkan strategi frontloading.
Frontloading adalah istilah untuk menyebut penarikan utang, melalui penerbitan surat utang, dalam jumlah besar di awal tahun anggaran.
Kata Sri Mulyani, “Memang kalau lihat year-on-year, kami melakukan strategi frontloading untuk mengantisipasi ketidakpastian.”
Dia menambahkan, dengan latar belakang tersebut ia menilai strategi frontloading pembiayaan sudah baik.
Komentar Sri Mulyani, “Saya harap bisa memberikan situasi APBN dan kenapa kita melaksanakan APBN dengan hati-hati.”
Di satu sisi, APBN 2025 mencatatkan defisit Rp 104,2 triliun per akhir Maret. Angka ini setara dengan 0,43 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sementara keseimbangan primer, lanjut Sri Mulyani, tercatat surplus Rp 17,5 triliun per akhir Maret.
Keseimbangan primer yang surplus berarti utang lama tidak perlu dibayar dengan penarikan utang baru.
“APBN 2025 didesain dengan keseimbangan primer negatif Rp 63,3 triliun. Kalau positif ini hal yang bagus, tetapi kalau defisit jangan panik,” ujar dia.
Kemudian, penerimaan negara per akhir Maret adalah Rp 516,1 triliun. Angka ini 17,2 persen dari target APBN 2025.
Rinciannya, penerimaan pajak per akhir Maret adalah Rp 322,6 trilun atau 14,7 persen dari target.
Lalu, penerimaan kepabeanan dan cukai adalah Rp 77,5 triliun atau 25,7 persen dari target.
Berikutnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah Rp 115,9 triliun atau 22,6 persen dari target, dan belanja negara per akhir Maret tercatat Rp 620,3 triliun. Angka yang setara 17,1 persen dari target.
(Red)