ABC NEWS – Salah satu anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk, PT Chandra Daya Investasi, akan melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Berdasarkan dokumen prospektus IPO yang beredar, Chandra Daya Investasi akan melepas sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham dengan harga nominal Rp 10 per lembar saham.
Chandra Daya Investasi juga menawarkan harga IPO pada rentang Rp 170 per saham hingga Rp 190 per saham.
Jika semua saham itu bisa diserap publik, artinya Chandra Daya Investasi sukses meraup dana segar kisaran Rp 2,12 triliun hingga Rp 2,73 triliun.
Saat ini sekitar 66,7 persen saham Chandra Daya Investasi dimiliki langsung oleh Chandra Asri Pacific.
Chandra Daya Investasi adalah perusahaan yang bergerak di lini bisnis kegiatan manajemen konsultasi dan berlokasi di Jakarta.
Situs resmi perusahaan menunjukan, setidaknya ada delapan perusahaan yang menjadi anak usaha dari Chandra Daya Investasi.
Perusahaan itu adalah, PT Krakatau Chandra Energi (70 persen), PT Krakatau Tirta Industri (49 persen), PT Redeco Petrolin Utama (50,75 persen), dan PT Chandra Samudera Port (99,99 persen).
Kemudian, PT Chandra Shipping International (49 persen), PT Marina Indah Maritim (49 persen), Chandra Industrial Infra Pte Ltd (100 persen), dam PT Chandra Tirta Karian (65 persen).
Chandra Daya Investasi juga memiliki empat cucu anak usaha, yaitu PT Krakatau Sarana Energi, PT Krakatau Posco Energy, PT Chandra Cilegon Port, dan Chandra Maritim International Pte Ltd.
Kode saham CDIA akan digunakan Chandra Daya Investasi saat pencatatan atau listing di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Chandra Daya Investasi menggandeng enam penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO tersebut.
Enam perusahaan emisi tersebut adalah, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Henan Putihrai Sekuritas, OCBC Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
(Red)