ABC NEWS – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 kapasitas 80 megawatt (MW) ditargetkan bisa tuntas dibangun pada 2027 mendatang.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung dalam keterangannya, Rabu (7/5).
Penjelasan dia, pengembangan proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 dan unit 3 yang berkapasitas 60 MW di Sumatera Barat telah mencapai financial close atau penyelesaian pendanaan.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama Indonesia dan Jepang.
Secara keseluruhan, pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3 akan mendorong investasi baru senilai total USD 992 juta.
Kata Yuliot, “Salah satu agenda pertemuan bilateral pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang yaitu bidang energi, dengan tercapainya tercapainya financial close PLTP Muara Laboh Unit 2 yang ditargetkan selesai pada 2027.”
Menurut Yuliot, kerja sama proyek PLTP Muara Laboh merupakan kelanjutan dari penandatanganan perjanjian jual beli listrik antara PT PLN (Persero) dengan PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) pada 16 Desember 2024.
Nilai pendanaannya ditaksir hampir mencapai USD 500 juta.
Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menambahkan, tarif PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3 berbeda dengan unit 1.
Komentar dia, “Ini negosiasi unit pertama dulu, itu kan harga masih dengan harga yang lama.”
Eniya bilang, “Nah unit kedua dan ketiga sudah dengan sesuai Perpres 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik, itu yang menjadi keputusan di sini.”
(Red)