ABC NEWS – PT BNI Tbk mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan. BNI konon menyiapkan dana hingga Rp 905 miliar untuk aksi korporasi tersebut.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi, BNI berencana buyback saham sebesar-besarnya 10 persen dari total modal disetor.
BNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk meminta persetujuan atas rencana buyback saham tersebut.
Rencananya, RUPST akan digelar pada 13 Maret 2025 di Menara BNI, Jakarta serta secara elektronik melalui aplikasi eASY.KSEI.
Buyback akan dilakukan dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya rencana buyback oleh RUPST.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo berkata, “Buyback dimaksudkan untuk membantu mengurangi tekanan jual di pasar saat indeks harga saham sedang berfluktuasi.”
Dia juga bilang, “Buyback sekaligus memberi indikasi kepada investor bahwa perusahaan memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perusahaan.”
Di satu sisi, sepanjang 10 bulan pertama 2024, kinerja saham BNI menunjukkan pertumbuhan positif secara year on year (yoy) seiring kinerja fundamental BNI yang terus meningkat.
Namun, memasuki akhir 2024, terutama adanya sentimen negatif pasca hasil pemilu di Amerika pada November 2024, memberikan tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
(Red)