ABC NEWS – Papua Barat sepanjang 2024 menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi se-Indonesia, yakni sebesar 20,8 persen.
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Rabu (5/2).
Kata Amalia, “Penopang utama berasal dari peningkatan kinerja pada lapangan usaha pengolahan sektor minyak dan gas.”
Dia juga bilang, “Peningkatan industri migas di Papua Barat disebabkan karena peningkatan produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang merupakan penambahan kilang Train 3 dari LNG Tangguh.”
Sekedar informasi, Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3 adalah proyek pengembangan kilang LNG yang terletak di lapangan gas Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Proyek itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 November 2023. Lapangan gas Tangguh telah beroperasi sejak 2009 melalui dua train kilang LNG dengan kapasitas masing-masing sebesar 3,8 million ton per annum (mtpa).
Beroperasinya train ketiga ini diharapkan dapat menambah total kapasitas produksi tahunan menjadi 11,4 million ton per annum (mtap), atau 35 persen dari total produksi LNG nasional.
Berdasarkan hasil riset BMI—lengan riset Fitch Solutions —, diprediksi Indonesia siap menjadi raksasa produsen LNG di Asia Tenggara, seiring dengan adannya potensi tambahan 40 miliar meter kubik atau billion cubic meter (bcm) sumber daya hingga 2030.
Indonesia dinilai kaya akan proyek gas greenfield yang akan mengerek pasokan gas baku untuk produksi LNG sepanjang 2024-2030.
Sementara itu, Kementerian ESDM menegaskan bahwa 67 persen pemanfaatan gas bumi Indonesia sudah difokuskan untuk kebutuhan pasar domestik, dan hanya 33 persen untuk diekspor.
(Red)