ABC NEWS – PT PGN Tbk baru saja menggelar rapat umum pemegang saham tahun (RUPST) pada Rabu (28/5), di Jakarta.
Para pemegang saham mayoritas, dalam hal ini yang diwakili Danantara dan Kementerian BUMN masih memercayakan kursi direktur utama (dirut) PGN kepada Arief Setiawan Handoko.
Arief pertama kali duduk sebagai dirut PGN saat dipilih oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam (RUPST) pada 30 Mei 2023 untuk menggantikan M Haryo Yunianto yang sebelumnya telah menjabat sejak 2021.
Berikut profil singkat dirut petahana PGN tersebut.
Arief Handoko atau biasa disapa Oko ini adalah lulusan sarjana muda akutansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta periode (1986-1989).
Kemudian, pada 1990 ia kursus audit teknologi informasi (TI) di Kuala Lumpur, Malaysia. Dua tahun kemudian, tepatnya kurun waktu 1992-1993, Arief kursus TI tingkat lanjut dan praktikum di World University Service of Canada (WUSC), Calgary, Kanada.
Berikutnya pada 1999-2001, ia melanjutkan kuliah jurusan Master of Business Administration di Case Western Reserve University, Cleveland, Amerika Serikat.
Lalu pada 2002-2003, ia memperoleh sertifikat akuntan publik dari Universitas Indonesia.
Sebelum dipercaya sebagai dirut PGN, Arief memiliki latar belakang yang cukup kuat dalam audit. Ia pernah menjabat sebagai audit manager untuk industri perminyakan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta berperan sebagai analis cost recovery dan non performing loan (NPL) di industri perbankan.
Arief pun memiliki pengalaman sebagai konsultan dan auditor di industri penerbangan dan telekomunikasi, serta sebagai pengajar di bidang audit TI.
Ia juga pernah dipercaya sebagai expert advisor di PT Medco Energi Internasional Tbk. Arief kemudian dipercaya sebagai Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas serta Sekretaris SKK Migas.
Sebelumnya, Arief duduk di posisi strategis sebagai Vice President of Supply Chain Management & General Services di ConocoPhillips Indonesia.
Pengalaman auditnya juga tercermin dalam perannya sebagai Senior Manager Audit & Ethics serta Manager Audit di ConocoPhillips Indonesia.
(Red)