ABC NEWS – Perusahaan pertambangan nikel nasional PT Ceria Nugaraha Indotama berencana akan meningkatkan kapasitas produksi feronikelnya.
Peningkatan kapasitas produksi itu akan tetap dilakukan meskipun pasar nikel menghadapi kelebihan pasokan di tahun-tahun mendatang.
Seperti diketahui, Ceria pada akhir April lalu memulai produksi di rectangular rotary kiln electric furnace, yang memiliki kapasitas untuk memproduksi 63.200 metrik ton feronikel per tahun.
Produksi tambahan ini akan meningkatkan kapasitas dengan jumlah yang sama dan membutuhkan investasi sekitar USD 200 juta.
Sekretaris perusahaan Ceria Imelda Agustina Kiagoes, dilansir dari Reuters, dikutip kembali Senin (16/6), bilang, “Kami sedang dalam proses pendanaan strategis dengan lembaga keuangan. Jika semua berjalan lancar, kami berencana untuk memulai konstruksi tahun ini.”
Di sisi lain, para analis industri dan eksekutif perusahaan-perusahaan nikel mengatakan, kelebihan pasokan di pasar nikel global diperkirakan akan terus berlangsung selama beberapa tahun ke depan.
Kondisi itu mengingat ekspansi kapasitas produksi dan pertumbuhan permintaan yang lebih lambat untuk logam yang digunakan untuk baterai dan baja tahan karat.
Namun, Kiagoes mengatakan bahwa masih ada permintaan di Eropa dan Amerika Serikat untuk produk perusahaan, yang memiliki kandungan nikel 22 persen.
Demo CSR
Sementara itu, ratusan warga masyarakat lingkar tambang Wolo, menggelar aksi unjuk rasa di area operasional Ceria yang berlokasi di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (14/6).
Aksi tersebut dilakukan oleh masyarakat Lingkar Tambang Wolo sebagai bentuk protes terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan nikel oleh perusahaan tersebut.
Masyarakat pengunjuk rasa menyuarakan lima tuntutan terhadap manajemen Ceria, seperti transparansi dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), dan prioritas tenaga kerja lokal.
Kemudian, pemulihan lingkungan dan infrastruktur, keterlibatan UMKM dan kontraktor lokal, serta dialog terbuka dan setara.
(Red)