ABC NEWS – Induk holding BUMN pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias ID FOOD memperoleh dana segar dari PT Danantara Asset Management (Persero) sebesar Rp 1,5 triliun.
Dana itu dikucurkan Danantara melalui skema shareholders loan, dan nanti akan digunakan oleh ID FOOD untuk menyerap produksi gula petani.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dikutip Rabu (3/9), bilang, “Terima kasih kepada Bapak Rosan Roeslani dan Bapak Doni Oskaria dari Danantara yang sudah memberikan financing kepada ID FOOD untuk menyerap gula petani dari petani tebu rakyat.”
Arief juga berkata, “Ini sesuai dengan harapan Bapak Presiden Prabowo untuk selalu membantu para petani kita.”
Penjelasan Arief, Bapanas mendukung skema suntikan modal shareholder loan kepada ID FOOD, sehingga dapat mengutamakan business to business (B2B) dan bukan lagi dengan skema Penyertaan Modal Negara (PMN) seperti sebelumnya.
Hal itu berarti ID Food akan memiliki kewajiban untuk mengembalikan suntikan dana yang telah diberikan tersebut kepada Danantara.
Komentar Arief, “Jadi anggaran yang diberikan dan dibantu oleh Danantara kepada ID FOOD untuk menyerap gula petani sudah tersedia. Sampai saat ini sudah berjalan. Bertahap secara B2B.”
Perlu diketahui, Danantara telah memberikan suntikan dana senilai Rp 1,5 triliun kepada ID FOOD pada akhir Agustus.
Hal itu sebagai tindak lanjut terhadap usulan penguatan Cadangan Gula Pemerintah yang disampaikan melalui surat Kepala Bapanas kepada Menteri BUMN tertanggal 14 Agustus 2025 dengan tembusan salah satunya ke Danantara.
Isi inti dari Warkat itu antara lain, Bapanas menyebut adanya target stok Cadangan Gula Pemerintah minimal dikelola dan stok akhir 2025.
Sesuai Keputusan Kepala Bapanas Nomor 40 Tahun 2025 tanggal 13 Maret 2025, ditetapkan target stok CGP minimal dikelola di angka 260 ribu ton dan stok akhir 2025 di angka 26 ribu ton.
Sementara per 1 September, stok CGP totalnya 170 ribu ton yang ada di ID FOOD dan Perum Bulog.
Data Bapanas, per 29 Agustus realisasi serapan gula petani totalnya telah mencapai 49,9 ribu ton.
Ini terdiri atas ID FOOD Group 21,5 ribu ton, asosiasi pedagang 21,59 ribu ton, dan SGN 6,9 ribu ton.
Sementara sisa target serapan yang belum terserap 31,9 ribu ton dan akan dilakukan secara bertahap setiap minggu atau saat periode pelaksanaan lelang gula petani.
(Red)